Dampak Zat Aditif pada Makanan bagi Pertumbuhan dan Tinggi Badan


Ingin bertumbuh dan menjadi tinggi? Hal yang terutama harus diperhatikan adalah asupan makanan sehari-hari kita. Kalau boleh meminjam istilah dari ilmu komputer tentang proses sebuah sistem, Garbage In Garbage Out, bila kita mengkonsumsi makanan yang jelek (garbage in), maka hasil yang kita peroleh adalah kesehatan yang terganggu dan pertumbuhan yang tidak maksimal (garbage out).

Jangankan anak-anak, kita sebagai remaja atau dewasa, cenderung untuk mengkonsumsi yang enak-enak saja dilidah, dan kurang memperhatikan faktor kesehatan. Sering kita lebih mengutamakan penampilan makanan dan rasa.

Nah, Zat adiftif, adalah zat yang ditambahkan pada makanan dengan tujuan agar makanan lebih awet, lebih menarik dalam hal warna dan tekstur, atau membuat rasanya lebih wah hingga diminati, atau apapun dengan tujuan menambah nilai jual pangan.

Penggunaan bahan aditif sintetis seharusnya mengikuti standar yang telah dikeluarkan oleh pihak pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan RI. Karena zat yang berlebihan dan tingkat keseringan mengkonsumsi dapat berdampak buruk bagi kesehatan.


Aditif yang umum digunakan adalah MSG atau penyedap rasa, banyak anak-anak yang merespons langsung dengan merasakan sakit kepala, sakit dada, atau mati rasa. Penggunaan jangka panjang dari MSG dapat menyebabkan kanker.

Contoh lain adalah pewarna makanan, yang dapat menyebabkan anak-anak hiperaktif. Pemanis buatan yang dapat menyebabkan obesitas, memicu kerusakan sel otak, LUPUS dan memicu kerusakan syaraf pusat lainnya.

Jadi, bila ingin bertumbuh dan berkembang sehat dan menjadi tinggi, perhatikanlah asupan makanan. Hindari makanan yang mengandung aditif sintetis yang berpengaruh buruk bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh.

(sumber ibudanbalita.net)