Osteoporosis atau Tulang Keropos, sering disebut silent killer, karena penderita rata-rata mengalamikejadian fatal dalam selang waktu setahun setelah terserang penyakit itu. Yang mengkhawatirkan, Puslitbang Gizi dan Makanan Kemenkes menunjukkan, 41.7% penduduk Indonesia rawan osteoporosis.
Pasalnya, rokok dan alkohol merupakan salah satu "penyubur" (presidisposisi) terjadinya osteoporosisi, dan komplikasinya menyebabkan tulang mudah patah. Begitu juga dengan kurang bergerak atau berolahraga, akan mempengaruhi kepadatan tulang dan ujung-ujungnya tulang cepat keropos.
Spesialis tulang yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Achmad Fauzi, Sp.O.T.(K)., mengatakan, kopi, alkohol, dan zat-zat kimia dalam rokok bisa menghambat fungsi sel osteoblast dan osteoklast.
"Osteoporosis itu terjadi karena ketidakseimbangan antara tulang yang disimpan atau deposit dengan tulang yang diabsorbsi, yang ditarik kembali dari tulang. Faktor-faktor tadi menyebabkan terhambatnya fungsi sel-sel osteoblast dan osteoklast." Ujar dr.Achmad Fauzi.
Dua jenis sel ini-- osteoblast yang berfungsi dalam pembentukan tulang dan osteoklast yang berfungsi dalam proses resorpsi -- merupakan sel-sel yang bertanggung jawab dalam proses osteoporosis. Proses pembentukan dan resorpsi ini terjadi seumur hidup.
Karena itu, mereka yang senang dugem cenderung terkena osteoporosis lebih tinggi. "Umumnya osteoporosis berkaitan dengan usia dan hormonal. Tapi tidak menutup kemungkinan, penyakit kropos tulang ini juga bisa menyerang usia muda. Misal karena ada kelainan pada hiperparatiroid sekunder", ujar dr. Achmad Fauzi.
Ia mengingatkan, minum susu high calcium atau suplemen kalsium saja tidak cukup, perlu diimbangi dengan berolah raga rutin. Makin sering tulang dipakai, makin padat. Makin jarang digunakan, tulang akan menjadi keropos.
Didalam badan, zat penyusun tulang, selain kalsium, terdapat vitamin D dan kalstonim. Tiga yang utama ini dipengaruhi hormon paratiroid. Osteoporosis tidak akan hilang atau dicegah hanya dengan minum kalsium saja.
Osteoporosis dapat digolongkan menjadi 2 jenis, primer dan sekunder. Primer adalah tipe yang tidak dapat diketahui penyebabnya, sementara sekunder adalah dikarenakan gangguan penyerapan kalsium , kurang igizi, kelainan patologis, kelainan endokrin, akibat efek samping obat-obatan, immobilisasi, kelainan hati/ginjal kronis, mastositosis sistemik, hiperparatiroidisme, hipertiroidisme, varian status hipogonade dan lainnya.
Umumnya osteoporosis menyerang wanita pasca menopause atau laki-laki diatas usia 65 tahun. Pada fase menopause, fungsi reproduksi wanita berhenti. Akibatnya hilangnya produksi estrogen dan progesterone, yang mana estrogen sangat membantu mengatur pengangkutan kalsium kedalam tulang. Hal ini menyebabkan aktivitas osteoklast yang berfungsi menyerap menjadi meningkat, hingga menyebabkan hilangnya tulang sponge (trabecular bone), dikenal dengan osteoporosis postmenopausal tipe I.
Data Depkes 2006, disebutkan dua dari lima orang Indonesia memiliki resiko penyakit osteoporosis. Disebutkan juga, 10.7%, dari seluruh penduduk terancam penyakit ini, karena tingginya jumlah perokok.
Nah, mari kita cegah osteoporosis sejak dini, dengan mencukupi asupan Kalsium, Vit.D, Vit.K, Magnesium, dan Zinc. Dan tidak lupa rutin berolahraga secara teratur.
Dikutip dari C&R