Sulit Tidur? Coba Tips Berikut

Untuk menambah tinggi badan, diperlukan pola hidup sehat, salah satunya adalah mencukupi istirahat (tidur). Bila Anda sulit tidur, berikut tips yang dapat Anda coba.




Tak ada yang lebih buruk dari terjaga pada malam hari. Tubuh sudah terasa lelah dan membutuhkan istirahat, tetapi otak masih "menyala" dan mata tak mau terpejam. Sudah coba berbagai cara, mulai dari minum susu hangat, menghirup aromaterapi lavender, hingga "menghitung sapi", tetapi tetap tak berhasil? Mungkin ini saatnya Anda mencoba teknik pernapasan.


Dr Andrew Weil dari Arizona memelopori teknik pernapasan 4-7-8, yang terinspirasi dari metode yoga. Teknik ini sangat simpel, tak membutuhkan banyak waktu, tak memerlukan alat apa pun, dan bisa dilakukan di mana pun.


Dr Weil mengklaim bahwa teknik pernapasan 4-7-8 bisa membantu orang untuk tertidur dalam waktu 60 detik. Pernapasan ini berperan sebagai penenang alami untuk sistem saraf, mengurangi stres, dan menurunkan tekanan darah dalam tubuh.


Bagaimana cara melakukannya?

  1. Sebelum memulai, tempatkan lidah Anda ke arah atas menyentuh langit-langit mulut yang berada di atas gigi dan biarkan berada di sana sampai selesai.
  2. Buang napas melalui mulut dengan sangat kuat sehingga akan menimbulkan suara menderu.
  3. Tutup mulut dan tarik napas dengan lembut melalui hidung dan hitung sampai empat.
  4. Tahan napas dan lanjutkan menghitung sampai tujuh.
  5. Buang napas melalui mulut hingga menghasilkan suara menderu lagi, lakukan selama 8 detik dalam sekali napas.
  6. Tarik napas lagi dan ulangi langkah di atas hingga tiga kali.
  7. Jangan lupa, setiap menghirup napas harus tenang dan melalui hidung, dan setiap membuang napas harus kencang dan melalui mulut.



Bagaimana teknik ini membantu?

  • Mengambil lebih banyak oksigen akan menenangkan sistem saraf parasimpatetik dan mengirimkan sinyal untuk tenang.
  • Membantu menyeimbangkan sistem saraf, yang biasanya lebih mudah terangsang saat stres.
  • Membantu menghubungkan Anda dengan tubuh dan pernapasan serta membantu mengalihkan Anda dari pikiran sehari-hari yang dapat mencegah Anda untuk tidur.


Ingin tidur dengan mudah malam ini? Selamat mencoba.

Anak Alergi Susu?

Anak Anda Alergi Susu? Kekurangan Kalsium dan Protein dari produk susu, dapat menyebabkan tumbuh kembang anak tidak maksimal. Bila si anak alergi susu sapi, salah satu solusinya adalah menggunakan suplemen nutrisi kalsium dan protein, Tiens Kalsium Powder for Children, suplemen kalsium organik terbaik, dilengkapi juga dengan taurine, baik untuk perkembangan kecerdasan anak.

Click disini untuk Info Tiens Kalsium for Children



Alergi susu sapi banyak dialami oleh anak berusia kurang dari dua tahun. Gangguan kesehatan ini bisa menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu, terutama jika anak yang alergi susu sapi tidak diberikan nutrisi pengganti.
Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat tahun 2014 yang dilakukan terhadap 6.189 anak berusia 2-17 tahun diketahui, anak yang memiliki alergi makanan dengan sejarah alergi susu sapi memiliki rata-rata tinggi badan, berat badan, dan indeks massa tubuh lebih rendah dibandingkan dengan anak dengan alergi makanan tanpa sejarah alergi susu sapi.
Anak-anak yang sejak bayi memiliki alergi susu sapi juga cenderung menderita penyakit asma, alergi rinitis, dan eksim. Alergi juga berdampak pada kualitas hidup anak karena mereka mengalami keterbatasan aktivitas belajar dan bermain.
Menurut Prof.Yvan Vandenplas, pakar di bidang saluran pencernaan dan nutrisi anak dari Belgia, anak yang alergi susu bisa mengalami pertumbuhan yang terhambat jika ia tidak diberikan nutrisi tambahan. "Kalau diberi pengganti susu sapi tidak akan separah itu," katanya dalam acara Nutritalk bertema Alergi pada Anak yang diadakan oleh Sari Husada di Jakarta (7/8/15).
Ditambahkan oleh Dr.Zakiudin Munasir, Sp.A, anak yang alergi susu sapi akan terhambat tumbuh kembangnya jika hanya melakukan pantang makanan saja. Misalnya hanya menghindari makanan atau minuman yang mengandung susu sapi.
"Penelitian menunjukan tingkat pertumbuhan anak yang alergi susu sapi tidak jauh beda dengan anak yang tidak alergi jika ia diberikan susu pengganti," kata Zakiudin.
Cara terbaik untuk mencegah alergi susu adalah pemberian ASI eksklusif. Namun jika ibu tidak bisa memberikan ASI, para ahli merekomendasikan pemberian alternatif susu sapi, yakni susu yang terhidrolisis, susu dengan protein yang terhidrolisis secara parsial, atau susu soya.
Kandungan susu alternatif untuk anak alergi susu sapi itu sudah memiliki kandungan yang setara dengan susu sapi sehingga kebutuhan vitamin dan mineral anak tercukupi, namun proteinnya sudah dipecah sehingga tidak memicu reaksi alergi.
Menurut Yvan, alergi susu sapi pada anak biasanya akan hilang saat anak berusia 3 tahun. "Sekitar 45 persen anak akan hilang alerginya di usia setahun, 60-75 persen di usia dua tahun, dan hampir 90 persen anak sudah sembuh alerginya di usia 3 tahun," katanya.
Alergi susu sapi memang bisa hilang seiring dengan usia, tetapi laktosa intoleran (ketidakmampuan mencerna laktosa atau gula pada susu) biasanya akan bertahan sampai usia dewasa. -source: Kompas Health