Kalsium, Tinggi Badan dan Osteoporosis


Ternyata, mencukupi kebutuhan kalsium, vitamin D dan protein harian, selain baik untuk tumbuh kembang juga baik untuk mencegah osteoporosis.

Pencegahan dini osteoporosis dapat mengurangi risiko cacat seumur hidup dan kematian. Pencegahan dilakukan dengan menjaga komposisi protein, kalsium, dan vitamin D untuk tulang pada pola makan sehat sehari-hari.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 200 juta orang menderita osteoporosis di seluruh dunia. Pada 2050, WHO memprediksi angka penderita penyakit tidak menular tersebut meningkat dua kali lipat pada wanita dan tiga kali lipat pada pria.

 "Pencegahan dilakukan sejak dini dengan menjaga pola makan sehat, beraktivitas, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol," kata Ricky Hutapea, dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi, pada seminar awam yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Mitra Keluarga dan Kalbe di Jakarta, Sabtu (3/10).

Osteoporosis atau kekeroposan tulang biasa diderita pria dan wanita dengan rentang usia 65 tahun ke atas, indikasi intervensi pada tulang, dan pernah memiliki riwayat patah tulang.

Penyebab osteoporosis dibagi menjadi dua bagian, yaitu osteoporosis primer dan sekunder. Osteoporosis primer berkaitan dengan hormon, khusus wanita, dan faktor usia lanjut, sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh berbagai keadaan klinis tertentu atau penyakit lain.

"Pada usia lanjut jangan meremehkan rasa nyeri pada tulang. Disarankan untuk sesegera mungkin memeriksa kepadatan tulang. Bisa menggunakan bone mineral densitometry (BMD)," ungkap Ricky.

 Kadar kalsium dan mineral pada tulang menjadi penentu kekuatan tulang. Tulang yang keropos lebih rentan patah dan menyebabkan nyeri. Apabila penyakit osteoporosis sudah sangat menyiksa, disarankan untuk melakukan operasi.

"Beberapa cara bisa dilakukan, misalnya dengan implan atau pemasangan sendi palsu. Cara tersebut membantu penderita untuk beraktivitas dan menghilangkan rasa nyeri," kata Ricky.

 Penanaman implan atau sendi palsu dalam tulang tidak memiliki efek samping karena tidak berinteraksi langsung dengan sistem jaringan tubuh. Namun, dalam jangka waktu 10-15 tahun harus diganti.

Arif Sofyandi (65), salah satu peserta seminar, mengatakan, dirinya selalu memeriksa kepadatan tulang dan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, protein, dan vitamin D yang dibutuhkan. "Sampai sekarang saya masih bisa naik turun tangga. Bahkan, saya juga masih mampu jalan kaki selama dua jam lebih," katanya.

Arif menambahkan, kondisi psikis juga memengaruhi kesehatan tubuhnya. Dalam kondisi stres terus-menerus, hanya membuat kondisi badannya menurun.


Kebiasaan buruk

Masyarakat kadang tidak menyadari beberapa kebiasaan dan hobi yang berdampak buruk bagi tulang. Hal itu biasa terjadi karena paradigma masyarakat dan mitos.

 "Banyak orang bilang membunyikan tulang, seperti tulang jari, leher, dan dada, baik dilakukan jika masuk angin. Padahal, hal itu berbahaya," kata Ricky.

 Kebiasaan membunyikan tulang membuat gesekan pada tulang dan saraf. Hal ini bisa membahayakan tulang dan saraf yang bergesekan tersebut. Selain itu, hobi masyarakat mengonsumsi kopi dan teh yang mengandung kafein dapat membuat tulang lebih cepat keropos.

"Disarankan untuk para lansia agar mengurangi konsumsi kopi dan teh. Lebih baik mereka mengonsumsi suplemen khusus untuk tulang," ujar Ricky.

Cari Suplemen Kalsium dan Vitamin D terbaik? Cek Disini

Sulit Tidur? Coba Tips Berikut

Untuk menambah tinggi badan, diperlukan pola hidup sehat, salah satunya adalah mencukupi istirahat (tidur). Bila Anda sulit tidur, berikut tips yang dapat Anda coba.




Tak ada yang lebih buruk dari terjaga pada malam hari. Tubuh sudah terasa lelah dan membutuhkan istirahat, tetapi otak masih "menyala" dan mata tak mau terpejam. Sudah coba berbagai cara, mulai dari minum susu hangat, menghirup aromaterapi lavender, hingga "menghitung sapi", tetapi tetap tak berhasil? Mungkin ini saatnya Anda mencoba teknik pernapasan.


Dr Andrew Weil dari Arizona memelopori teknik pernapasan 4-7-8, yang terinspirasi dari metode yoga. Teknik ini sangat simpel, tak membutuhkan banyak waktu, tak memerlukan alat apa pun, dan bisa dilakukan di mana pun.


Dr Weil mengklaim bahwa teknik pernapasan 4-7-8 bisa membantu orang untuk tertidur dalam waktu 60 detik. Pernapasan ini berperan sebagai penenang alami untuk sistem saraf, mengurangi stres, dan menurunkan tekanan darah dalam tubuh.


Bagaimana cara melakukannya?

  1. Sebelum memulai, tempatkan lidah Anda ke arah atas menyentuh langit-langit mulut yang berada di atas gigi dan biarkan berada di sana sampai selesai.
  2. Buang napas melalui mulut dengan sangat kuat sehingga akan menimbulkan suara menderu.
  3. Tutup mulut dan tarik napas dengan lembut melalui hidung dan hitung sampai empat.
  4. Tahan napas dan lanjutkan menghitung sampai tujuh.
  5. Buang napas melalui mulut hingga menghasilkan suara menderu lagi, lakukan selama 8 detik dalam sekali napas.
  6. Tarik napas lagi dan ulangi langkah di atas hingga tiga kali.
  7. Jangan lupa, setiap menghirup napas harus tenang dan melalui hidung, dan setiap membuang napas harus kencang dan melalui mulut.



Bagaimana teknik ini membantu?

  • Mengambil lebih banyak oksigen akan menenangkan sistem saraf parasimpatetik dan mengirimkan sinyal untuk tenang.
  • Membantu menyeimbangkan sistem saraf, yang biasanya lebih mudah terangsang saat stres.
  • Membantu menghubungkan Anda dengan tubuh dan pernapasan serta membantu mengalihkan Anda dari pikiran sehari-hari yang dapat mencegah Anda untuk tidur.


Ingin tidur dengan mudah malam ini? Selamat mencoba.

Anak Alergi Susu?

Anak Anda Alergi Susu? Kekurangan Kalsium dan Protein dari produk susu, dapat menyebabkan tumbuh kembang anak tidak maksimal. Bila si anak alergi susu sapi, salah satu solusinya adalah menggunakan suplemen nutrisi kalsium dan protein, Tiens Kalsium Powder for Children, suplemen kalsium organik terbaik, dilengkapi juga dengan taurine, baik untuk perkembangan kecerdasan anak.

Click disini untuk Info Tiens Kalsium for Children



Alergi susu sapi banyak dialami oleh anak berusia kurang dari dua tahun. Gangguan kesehatan ini bisa menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu, terutama jika anak yang alergi susu sapi tidak diberikan nutrisi pengganti.
Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat tahun 2014 yang dilakukan terhadap 6.189 anak berusia 2-17 tahun diketahui, anak yang memiliki alergi makanan dengan sejarah alergi susu sapi memiliki rata-rata tinggi badan, berat badan, dan indeks massa tubuh lebih rendah dibandingkan dengan anak dengan alergi makanan tanpa sejarah alergi susu sapi.
Anak-anak yang sejak bayi memiliki alergi susu sapi juga cenderung menderita penyakit asma, alergi rinitis, dan eksim. Alergi juga berdampak pada kualitas hidup anak karena mereka mengalami keterbatasan aktivitas belajar dan bermain.
Menurut Prof.Yvan Vandenplas, pakar di bidang saluran pencernaan dan nutrisi anak dari Belgia, anak yang alergi susu bisa mengalami pertumbuhan yang terhambat jika ia tidak diberikan nutrisi tambahan. "Kalau diberi pengganti susu sapi tidak akan separah itu," katanya dalam acara Nutritalk bertema Alergi pada Anak yang diadakan oleh Sari Husada di Jakarta (7/8/15).
Ditambahkan oleh Dr.Zakiudin Munasir, Sp.A, anak yang alergi susu sapi akan terhambat tumbuh kembangnya jika hanya melakukan pantang makanan saja. Misalnya hanya menghindari makanan atau minuman yang mengandung susu sapi.
"Penelitian menunjukan tingkat pertumbuhan anak yang alergi susu sapi tidak jauh beda dengan anak yang tidak alergi jika ia diberikan susu pengganti," kata Zakiudin.
Cara terbaik untuk mencegah alergi susu adalah pemberian ASI eksklusif. Namun jika ibu tidak bisa memberikan ASI, para ahli merekomendasikan pemberian alternatif susu sapi, yakni susu yang terhidrolisis, susu dengan protein yang terhidrolisis secara parsial, atau susu soya.
Kandungan susu alternatif untuk anak alergi susu sapi itu sudah memiliki kandungan yang setara dengan susu sapi sehingga kebutuhan vitamin dan mineral anak tercukupi, namun proteinnya sudah dipecah sehingga tidak memicu reaksi alergi.
Menurut Yvan, alergi susu sapi pada anak biasanya akan hilang saat anak berusia 3 tahun. "Sekitar 45 persen anak akan hilang alerginya di usia setahun, 60-75 persen di usia dua tahun, dan hampir 90 persen anak sudah sembuh alerginya di usia 3 tahun," katanya.
Alergi susu sapi memang bisa hilang seiring dengan usia, tetapi laktosa intoleran (ketidakmampuan mencerna laktosa atau gula pada susu) biasanya akan bertahan sampai usia dewasa. -source: Kompas Health

8 Alasan untuk tidak minum soda

Jika Anda sering mengonsumsi soda diet, ada baiknya mulai mengurangi, bahkan berhenti konsumsi minuman soda diet. Kalori yang terkandung dalam soda diet diklaim lebih rendah, dibanding minuman bersoda atau minuman ringan lainnya. Akan tetapi, soda diet mengandung pemanis buatan seperti aspartam, yang ternyata juga berdampak buruk untuk kesehatan.

Menurut sejumlah penelitian,  jika Anda stop konsumsi soda diet, maka dapat memberikan kesehatan tubuh dari ujung kepala hingga kaki.


Sakit kepala hilang dan lebih fokus
Menurut studi yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition, aspartam dapat membuat perubahan kimia di otak, hingga sinyal saraf yang menyebabkan sakit kepala, rasa cemas, dan insomnia.

Sebuah studi tahun 2013 menemukan, tikus percobaan yang diberi minum soda memiliki sel yang rusak dan menganggu ujung saraf di otak kecil, yaitu bagian dari otak yang berperan untuk kemampuan motorik.

Peneliti menilai, sakit kepala bakal hilang dan pikiran menjadi lebih fokus jika Anda stop konsumsi soda diet.

Lebih sensitif dengan rasa
Hasil scan otak menunjukkan, soda diet dapat mengubah reseptor manis di otak dan membuat seseorang terus mengidam gula atau konsumsi yang manis. Hal ini diduga, karena kandungan aspartam sebenarnya 200 ratusan kali lebih manis dari gula biasa.

"Kami sering melihat pasien mengubah pilihan makanan ringan ketika tak lagi konsumsi diet soda. Daripada makanan manis dan asin, pasien memilih apel dan sepotong keju,” kata Heather Bainbridge dari Columbia University Medical Center Weight Control Center.

Berat badan turun
Meski rendah kalori, sebuah penelitian menemukan bahwa orang dewasa yang sering minum soda diet justru memiliki timbunan lemak di perut. Penelitian yang dipublikasikan dalam Diabetes Care, minuman diet soda memengaruhi sindrom metabolik, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, tingginya kadar trigliserida sehingga berisiko terkena penyakit jantung dan diabetes.

Menguatkan tulang
Sebuah penelitian tahun 2014 menemukan bahwa minum soda diet setiap hari, dapat meningkatkan patah tulang pinggul sebesar 14 persen bagi wanita yang telah menopause. Studi lain pun menemukan, bahwa  wanita tua yang konsumsi minuman bersoda memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih rendah pada bagian pinggul.

Namun, Penelitian masih berlanjut untuk mencari tahu apa yang menyebabkan soda diet memengaruhi kekuatan tulang.

Memilih makanan lebih sehat
Berpikir soda diet rendah kalori, banyak orang yang akhirnya merasa bebas untuk memilih makanan lain.  Sering kali, minum soda dibarengi dengan makanan yang tidak sehat, seperti makanan cepat saji atau junk food.

Mereka berpikir, tidak akan memiliki kalori tinggi dengan makanan itu, karena minumnya soda diet. Padahal tidak demikian.

“JIka Anda menghentikan konsumsi minuman ringan, Anda juga akan menghentikan kebiasaan makan junk food,”kata peneliti.

Mengurangi efek buruk minum alkohol
Menurut penelitian di Australia yang dipublikasikan dalam American Journal of Medicine, soda diet dapat membuat seseorang lebih cepat mabuk ketika mencampurnya dengan alkohol. Soda diet dapat  menyebabkan konsentrasi alkohol dalam darah meningkat drastis..

Menurunkan risiko diabetes
Tak minum soda diet ternyata dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Penelitian terbaru di Jepang menemukan, bahwa pria paruh baya yang minum 1 atau lebih soda diet setiap harinya akan lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 pada masa mendatang.

Sebuah penelitian di Diabetes Care menemukan bahwa minum soda diet sebelum makan, akan membuat pankreas melepaskan banyak hormon insulin. Pankreas yang berfungsi mengontrol kadar gula darah, akan bekerja terlalu keras sehingga memburuk.

Fungsi ginjal membaik
Fungsi ginjal dinyatakan akan lebih baik, jika tidak konsumsi soda diet dan tekanan darah lebih stabil. Sebuah penelitian mengamati data selama 11 tahun, bahwa wanita yang minum dua atau lebih porsi soda diet lebih berisiko mengalami penurunan fungsi ginjal.

Bila Anda sedang mengejar berat badan ideal, atau tinggi badan ideal, NO SODA !!! :)

Kemasan Baru Peninggi Badan Tiens

Perhatian, ada pembaharuan kemasan dari PT. Tiens Indonesia. Kemasan lama (label dengan warna hijau dengan design daun, sudah discontinue, produk sudah sangat dekat expirednya)

Kami hanya mengirimkan paket peninggi badan Tiens dengan kemasan baru saja.

Berikut produk dengan kemasan baru, hati-hati bila membeli produk kemasan lama, sudah expired.


Tiens Kalsium Powder




Tiens Zinc Kapsul



Tiens Spirulina


Olahraga Malam Jadi Susah Tidur?

Berolahraga secara teratur adalah salah satu upaya efektif yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres dan kecemasan. Hal ini secara umum memang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Akan tetapi, pada beberapa orang, melakukan olahraga dalam selang lima jam sebelum waktu tidur justru akan menyebabkan sulit tidur.

Pada sebagian orang, rasa lelah setelah olahraga memang bisa membantu tidur nyenyak. Namun, ada juga orang yang justru menjadi segar bugar setelah berolahraga.

Seperti dijelaskan dalam Mayo Clinic Family Health Book, hal ini terjadi karena produksi adrenalin mengalami peningkatan setelah berolahraga. Sehingga kita menjadi bersemangat melakukan apa pun. Bila hal ini terjadi pada malam hari, tentu bukannya rasa kantuk yang datang, tetapi yang terjadi adalah waktu tidur  ikut bergeser.

Padahal, tidur kurang dari 6-8 jam dapat mengganggu kesehatan dan mengurangi kemampuan bekerja secara maksimal. Itulah sebabnya, jika Anda tergolong dalam kelompok yang kerap sulit tidur setelah olahraga, sebaiknya carilah waktu olahraga di sela aktivitas atau pagi hari.

Pada dasarnya, semua jenis olahraga bisa meningkatkan kualitas tidur, namun tidak disarankan untuk berolahraga secara berlebihan saat baru pertama kali. Lakukan olahraga secara rutin dan secara bertahap naikkan intensitasnya.

Sangat perlu diperhatikan bagi yang ingin menambah tinggi badan, istirahat yang cukup sangat diperlukan. Jadi bijak-bijaklah dalam memilih waktu berolahraga

Yoga dan tinggi badan

Yoga sangat baik untuk keseimbangan dan kelenturan tubuh. Selain itu melatih pose tubuh yang baik. Dengan pose tubuh yang baik dapat membantu menambah tinggi badan, mencegah osteoporosis.

Silakan dipelajari salah satu latihan yoga yang cukup baik dan jelas.